Rabu, 25 Februari 2015

Rembulan Bundar

Di ditemani langit indah yang menghantarkan lautan bintang dan gelombang cahaya bulan dan di ditemani wanita rembulan , Aku sang pengharapan cinta dari sang wanita rembulan ingin selalu menemani seperti bulan walaupun kadang ada tampaknya dan kadang kelihatan hidungnya .
Entah sudah berapa bulan dia menemani ku , menemani dalam kegelapan memberikan cahaya dalam malam . Malam ini kami ,Ya kami ! Aku dan sang wanita rembulan menjaring cahaya bulan di awal malam ,di pinggir sebuah kali di ditemani martabak Telur nan renyah.
Kami bercerita setelah reda amarah sang wanita akibat cemburu buta terhadap catatan lama. Begitulah sebuah hubungan selalu ada trouble ,aku belajar dari seorang teknisi jaringan , sebuah hubungan atau jaringan pastilah selalu muncul trouble dan selalu ada yng memperbaiki.
Tak pernah jemu  tak pernah lelah , saling bergantian menyelesaikan masalah .
Malam itu kami bercerita tentang pesatnya hari" yng telah di lalui ,dari rembulan yang pusing karena pekerjaan dan aku karena modal yang menipis , kami selalu berdemokrasi dalm hubungan , bersikap transparansi dalam pemerintahan Hati dua insan .
Tak terasa jam pun mengancam ,mengancam dengan bersikap sombong menunjukan pengukuhannya tanpa bertanya pada kami mau jam berapa sekarang ! Mereka tak pernah mau bertanya ,ya tak pernah dan aku pun tak bisa memaksa walaupun dengan sedikit ancaman .
Aku mengantarkan rembulan pulang , jalankan selalu di diterangi bersama seorang wanita rembulan yang  tersayang , aku pun cemburu pada Bulan malam , yang selalu ada untuknya ,walaupun kadang dia pun tak merasakannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar